Pada perusahaan Ohim Farm didirikan beberapa kolam perikanan sebagai pemanfaatan dari limbah, peternakan ayam ras. Dari limbah tersebut dimanfaatkan kotoran ternak sebagai pemupukan awal pada saat kolam akan diairi. Cara tersebut dilakukan untuk memancing jasad renik untuk tumbuh pada saat kolam diairi untuk pemeliharaan ikan kelak.
Pemanfaatan limbah ternak ayam untuk pemeliharaan ikan pada kolam-kolam buatan di sekitar area peternakan dimaksudkan selain memanfaatkan limbah yang ada juga untuk menambah pemasukan keuangan perusahaan.
Cara pembuatan kolam
Untuk membuat kolam perikanan dilingkungan peternakan tidaklah terlalu sulit, hal ini mengingat karena lahan dan bahan organic hasil limbah yang tersedia cukup melimpah dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pada tahapan pertama adalah penaburan kapur pada permukaan kolam sebelum diairi. Hal ini dimaksudkan untuk menambah unsure mineral pada kolam yang dapat bermanfaat bagi ikan-ikan kelak juga adanya kapur ini dapat mencegah tumbuh serta berkembangnya mikroorganisme yang kemungkinan akan mengancam pertumbuhan populasi ikan. Setelah itu pada permukaan dasar kolam dilakukan pemupukan berupa kotoran ternak. Maksud dari pemupukan adalah untuk menumbuhkan jasad renik seperti belatung, larva lalat, telur cacing dan lain sevbagainya yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan secara alami. Setelah ditaburi kapur serta kotoran ternak, maka kolam dapat di airi kurang lebih seperempat bagian agar jasad renik yang diharapkan dapat tumbuh subur. Baru kemudian setelah beberapa hari tumbuh berbagai jasaad renik serta cacing kolam dapat diairi penuh, namun untuk kolam ikan lele sebaiknya kolam/permukaan kolam dengan tanah sekitar berjarak setengah meter sampai 1 meter hal ini guna menghindari meloncatnya ikan ke darat.
Adapun ikan yang ditanam pada kolam kami adalah ikan lele, gurame dan nila
Dimana dipelihara pada kolam yang berbeda. Pemanenan dapat dilakukan 2 minggu sekali, karena ikan yang dipelihara merupakan budidaya pembesaran saja dan perusahaan kami tidak memelihara pendederan/benih ikan.
Selain kotoran limbah yang dihasilkan untuk kolam perikanan, juga pada gundukan kotoran ayam di gudang terkadang ditumbuhi kecoa tanah yang merupakan sumber potensial untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi ikan-ikan di kolam terutama lele dan gurame. Selain itu kecoa tanah tersebut sebagian dikemas dan di jual di pasaran sebagai bahan umpan bagi para pemancing yang hobi. Oleh karena itu pada beberapa kolam disediakan fasilitas untuk pemancingan umum mengingat potensi pemasukan keuangan bagi perusahaan.
Forum Diskusi-Tanya Jawab
Pertanyaan 1: Leliana Santika
“ Apakah kecoa tanah yang dikemas merupakan produksi utama? Dan bagaimana jika penyediaan kecoa tersebut terbatas dan tidak memenuhi harapan penjualan?”
Jawaban 1 : Nurdiansyah/kepala bagian perikanan
“ Pemanfaatan kecoa tanah untuk pakan ikan hanyalah bersifat pemanfaatan sumber daya protein yang dapat diberikan pada ikan untuk meningkatkan kualitas serta mutu ikan yang dihasilkan mengingat kecoa tumbuh subur pada gudang kami yang berjumlah ukuran ton setiap bulannya sehingga jumlahnya melimpah. Setelah diberikan pada kolam ikan kami untuk pakan tanbahan bagi ikan, ternyata masih cukup berlebih sehingga kami mengemasnya dalam suatu wadah sebagai pakan ikan dan kami jual di pasaran karena ternyata permintaannya memang meningkat, terutama bagi para penghobi memancing. Jikapun stok kecoa tanah tersebut habis, maka kami tidak terlalu kerepotan dan untuk pakan ikan sebenarnya telah tersedia secara alami dari pemupukan awal dan lanjutan yang kami lakukan, terima kasih.”
Pertanyaan 2 : Budi Permana
“ Bagaiman jika bangkai ayam yang diberikan pada ikan mengandung bakteri salmonella, apakah tidak merugikan kelak dengan banyaknya ikan yang mati?”
Jawaban 2 : Nurdiansyah
“ Tidak karena sebelum diberikan pada ikan kami telah melakukan sterilisasi terlebih dulu “
Jawaban 2 : Ade Ahmad Jaelani
“ Ayam yang kami berikan setelah dicacah kami bakar sehingga kami berikan berupa serbuk “
Pertanyaan 3 : Ujang Arif Abdillah
“ Bagaimana jika limbah hasil pencucian kandang yang masuk kolam ikan mengandung bahan beracun yang dapat membahayakan ikan?”
Jawaban 3 : Nurdiansyah
“ Kami tidak menggunakan desinfektan guna membersihkan kandang, namun melakukan pengapuran ulang, selain itu pada kolam telah mengandung kapur guna mencegah terserangnya ikan dari mikroorganisme, jikapun ada desinfektan/ bahan beracun yang nyelonong masuk toh ikan tidak akan memakannya sehingga tidak terakumulatif dalam tubuh ikan “
Pertanyaan 4 : Lisa Rahayu
“ Pada pembuatan pupuk organic starter apa yang digunakan dan kenapa tidak pakai gula sebagai nutrisi bagi bakteri starter”
Jawaban 4 : Ade Ahmad Jaelani
“ Kami menggunakan EM4 yang bekerja secara aerobik, adapun nmutrisi bagi bakteri telah ada pada kotoran ternak, dedak serta sekam.”
Lab.THT Universitas Padjadjaran 16/11/2002
No comments:
Post a Comment